oleh

Bahrul Ulum, Ponpes Pertama Naungan PGRI

Pemotongan tumpeng oleh Ketua YPLP PGRI Kab OKU, Bapak Usman didampingi Sekretaris YPLP PGRI OKU Drs Ganda Santosa, Pimpinan Pondok Bahrul Ulum PGRI Baturaja Ust Maruansyah, ketua majelis taklim ponpes PGRI hj. Siti Aminah dan perwakilan Kankemenag OKU diwakili Bapak H. Firdaus, kasi pakis kemenang OKU.

HARIANRAKYAT.CO.ID – Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sumatera Selatan (Sumsel) akhirnya memiliki pondok pesantren yang berada di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).

Pesantren yang diberi nama Pondok Pesantren Bahrul Ulum PGRI Raja ini diketahui merupakan pesantren pertama di Indonesia di bawah naungan YPLP PGRI.

Pimpinan Ponpes Bahrul Ulum PGRI Raja, Ustaz Maruansyah, S.Ag menjelaskan, keberadaan Ponpes Bahrul Ulum PGRI Raja berawal dari minimnya jumlah siswa yang dimiliki SMEA PGRI dan SMA PGRI 3 Baturaja.

“Siswa di dua sekolah itu akhirnya dipindahkan ke sekolah swasta yang ada di Baturaja. Selanjutnya untuk memanfaatkan sarana dan prasarana yang dimiliki YPLP PGRI di Baturaja, sehingga dibangun pondok pesantren. Nama Bahrul Ulum untuk pondok pesantren ini dipilih sebagai lautan ilmu,” jelas Ustaz Maruansyah.

Lebih jauh dia menjelaskan, keberlangsungan pesantren semakin kuat setelah Ketua YPLP PGRI Sumsel Hasanuddin, S.Pd, MM dengan dukungan Ketua YPLP OKU Usman SE dan majelis taklim Pondok Pesantren Bahrul Ulum Baturaja yang diketuai Hj Siti Aminah, menyerahkan aset untuk dikelola pondok pesantren sehingga menjadi titik awal dalam mengelola pendidikan umum menjadi pendidikan agama.

“Alhamdulillah, tepat 10 April 2021 ini YLPL PGRI secara resmi menyerahkan seluruh aset SMEA dan SMA PGRI untuk dikelola menjadi pondok pesantren. Oleh sebab itu, saya mulai merancang membuat struktur kepengurusan baik Madrasah Diniyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah,” sebut dia.

Dari sini, pihaknya membentuk struktur pengurus seperti Kepala Madrasah Aliyah, Nelly Herlinda, Kepala Madrasah Tsanawiyah Bahrul Ulum Ust. Zahedi Efandi S.Pdi dan Kepala Madrasah Diniyah Ust M. Raden Riduan.

Masih kata Ustadz Maruansyah, Pondok Pesantren Bahrul Ulum PGRI Baturaja memiliki konsep perpaduan antara pesantren salaf dan modern. Para santri nantinya akan belajar kitab kuning, tanpa meninggalkan konsep modern.

“Pembelajaran kitab kuning kita selenggarakan setelah pendidikan formal, artinya pendidikan akan dimulai sekitar jam 1 siang hingga selesai,” jelas dia.

Terkait tenaga pengajar, tambah Ust Maruansyah, pihaknya merekrut sejumlah tenaga pengajar yang berpengalaman dengan kompetensi pendidikan Strata 1 dan Strata 2.

Sejak tahun lalu, pondok pesantren tersebut sudah bisa menerima santri sejak diterbitnya izin dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Selatan.

“Hampir 90 persen santri kita diasramakan di dalam komplek Pondok Pesantren Daarul Uluum PGRI Baturaja. Para santri ini sudah kita siapkan asrama putra dan putri, kemudian ada juga MCK yang juga dipisahkan serta ada dapur umum dan tentunya masjid,” papar dia.

Dia menjelaskan, kelengkapan sarana dan prasarana ini tidak terlepas dari dukungan bantuan dari masyarakat Kota Baturaja.

“Alhamdulillah, sarana dan prasarana yang dimiliki Ponpes Bahrul Ulum sudah siap dan ini tidak terlepas dari kerja keras dari tim dan masyarakat Kota Baturaja,” ujarnya. (rel/dvi)

Baca Juga :  Kasek dan Guru Muhammadiyah se-OKU Dilatih Manajemen Dakwah

Komentar