HARIANRAKYAT.CO.ID – Nenek Hopiah, itulah sapaan perempuan berusia 81 tahun yang hidup sebatang kara digubuk tak layak berukuran 4×4 meter itu. Tidak hanya itu, sang nenek terpaksa tidur dalam keadaan gelap dan dingin akibat tidak ada aliran listrik ke gubuk Nenek Hopiah.
Jangankan untuk tidur hangat dibawah sinar lampu, untuk makan saja nenek Hopiah harus memaksa tubuhnya bekerja ekstra membersihkan kebun orang,apalagi untuk membayar listrik untuk menerangi rumahnya. Dan jangan ditanya apakah nenek Hopiah mendapat bantuan dari pemerintah, karena jika ada bantuan nenek keadaan nenek Hopiah tidak akan sesulit ini.
Terkadang nenek Hopiah menunggu belas kasihan tetangga sekitar jika tubuhnya dirasa tidak sanggup untuk membersihkan kebun orang. Namun meski begitu, saat tubuh rentanya lemah dengan dinginnya embun pagi, nenek Hopiah tidak lantas menunggu nasib. Otaknya berfikir keras untuk bisa makan satu hari saja.
Dengan menjual sapu lidi, nenek Hopiah dapat bertahan hidup satu hari lagi jika sapu lidi buatannya dibeli oleh orang. Nenek Hopiah tinggal di Dusun 1 Desa Suka Manis Kecamatan Tanah Abang Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Ya, kita tahu sendiri PALI adalah Kabupaten baru yang banyak memiliki sumberdaya alam khususnya minyak bumi.
Komentar