HARIANRAKYAT.CO.ID – Hubungan aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) mulai retak, pasca batal ikut seruan aksi 11 April di Istana Negara Jakarta, beberapa waktu lalu (7/4/2022).
Hal ini dipicu dari pernyataan Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Baturaja (Unbara), Nadif Pramadani, di sebuah media online pada Minggu (10/4/2022), yang berjudul “Alih-alih Silatuhrahim Berwujud Konsolidasi, Berujung Eksistensi”.
Dalam berita itu, Nadif mengecam keras berita yang beredar terkait seribu mahasiswa OKU akan ikut turun aksi ke Istana Negara Jakarta.
“Undangan yang kami terima adalah undangan silaturahim bukan perihal konsolidasi menurunkan seribu mahasiswa OKU untuk ikut aksi ke Istana Negara,” tegas Nadif dalam berita itu.
Nah, pernyataan Nadif inilah yang sontak menuai reaksi dari rekan-rekan BEM lainnya. Baik dari BEM Universitas Mahakarya Asia (Unmaha) Baturaja, pun juga dari BEM Stikes Al-Ma’arif.
Mereka menilai, bahwa Nadif dalam berita itu seolah ingin selamat sendiri.
Komentar