Dalam paparannya, Dr. Doddy menyoroti dampak perubahan iklim global yang telah nyata terlihat, termasuk di Indonesia. Ia menekankan pentingnya langkah mitigasi dan adaptasi yang berbasis riset, kebijakan, serta partisipasi masyarakat.
Sementara itu, Hari Wibawa menyampaikan bahwa Provinsi Sumsel masih sangat bergantung pada sektor energi fosil, khususnya batubara, yang menyumbang sekitar 24% PDRB namun hanya menyerap 2,26% tenaga kerja.
Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah telah menyusun arah kebijakan transisi energi, namun tetap membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan media.
Sedangkan Yudhi Thirzano menekankan pentingnya peliputan transisi energi yang tajam dan kontekstual.
“Liputan energi bukan hanya soal data produksi. Jurnalis harus mampu menggambarkan dampaknya terhadap masyarakat, lingkungan, dan keadilan dalam distribusi energi,” ujarnya.
Usai paparan, peserta mengikuti sesi diskusi kelompok dan workshop penyusunan ide liputan. Mereka juga dilatih untuk memperkuat distribusi hasil liputan melalui media sosial agar pesan-pesan penting soal transisi energi dapat menjangkau audiens yang lebih luas.
Komentar