“Kalau nggak kasih, ya susah maju,” ungkap salah satu sopir truk yang enggan disebutkan namanya.
Untuk mengonfirmasi hal itu, tim redaksi mendatangi langsung SPBU tersebut dan bertemu M Riyan, pengawas lapangan.
Ia mengklaim pihak SPBU telah berupaya menertibkan jalur antrian sesuai hasil musyawarah bersama warga dan pemerintah desa.
“Dulu dua jalur, kanan dan kiri. Sekarang satu jalur saja biar nggak menumpuk. Itu hasil kesepakatan bersama,” ujar Riyan.
Namun saat disinggung soal kemacetan di luar area SPBU, Riyan justru melempar tanggung jawab.
“Kalau di dalam SPBU, itu urusan kami. Tapi di luar pagar, itu bukan tanggung jawab kami. Kami sering dijadikan kambing hitam,” kilahnya.
Terkait dugaan pungli, Riyan membantah keras keterlibatan pihak SPBU.
“Kami sudah tegur orang yang diduga minta uang. Katanya mereka cuma bantu atur parkiran, bukan narik. Kalau pun ada yang kasih, katanya sukarela,” jelasnya.
Meski begitu, keterangan warga di lapangan menunjukkan hal sebaliknya. Praktik pungli disebut masih terus berlangsung dengan dalih “uang pengaturan jalur”.










Komentar