Pesan wartawan ke nomor 08134882xxxx yang dikirim tadi malam, hanya “centang dua tanpa kata”.
Di tengah senyapnya Polda, Masyarakat Anti Korupsi Sumatera Selatan (MARKASS) justru tancap gas.
“Kami pantau kasus ini sampai titik terakhir. Dalam waktu dekat kami kirim surat resmi ke Polda Sumsel, dan kami tembuskan ke Komisi Reformasi Polri di Jakarta. Kalau penyidik butuh data tambahan, kami siap,” cetus Ketua DPP MARKASS, Hipzin, mengibarkan peringatan dini.
Hipzin mengingatkan, MARKASS sudah lama mendorong pengusutan berbagai kasus korupsi di OKU.
“Kami sudah laporkan beberapa kasus sebelumnya. Tapi perkembangannya lambat. Kali ini jangan sampai menguap,” tegasnya.
MARKASS memastikan tidak akan melepas kasus ini. Mereka akan mengawal hingga akar-akarnya tercabut. Terutama proyek Peningkatan Jalan Lubuk Baru – Negeri Sindang yang kini tengah dibedah Polda.
Sinyalnya jelas, angin penegakan hukum di OKU mulai kencang. Dan ‘bau busuk’ proyek TDF kini tidak bisa lagi ditutupi. (ep)
Komentar