“Setelah penyesuaian tarif, pencapaian kami tidak main-main! Kualitas air lebih jernih, durasi pengaliran makin lama,” ujar Bertho, dengan nada optimis.
Coba lihat buktinya! Dana yang masuk pasca-kenaikan tarif dibagi secara ekstrem:
- 72 Persen dialokasikan khusus untuk pelayanan pelanggan (beli pompa, pipa, valve, mobil tangki, water meter, dan peremajaan sistem).
- Sisanya, 28 Persen, baru untuk biaya pegawai.
Ini namanya BUMD yang tahu diri!
Beli Pompa Borongan, Target Laba Milyaran!
Angka-angka bicara lebih keras dari janji politisi. Dari alokasi cuan itu, PDAM Tirta Raja sudah sukses membeli 8 unit pompa baru untuk dalam kota dan 1 unit booster pompa distribusi. Armada juga diperkuat dengan 2 unit mobil tangki dan 1 unit pick up operasional.
Tak cuma itu, 550 unit water meter sudah dibeli, dan 500 unit lagi sedang dalam proses! “Ini agar pencatatan tidak ‘main kira-kira’ lagi. Rakyat bayar sesuai yang mereka pakai!” tegas Bertho.
Kini, pengurasan WTP yang dulunya mungkin ‘setahun sekali kalau ingat’, sudah rutin satu kali dalam 3 bulan. Hasilnya? Air makin bening, durasi ngocor makin oke!
Awas! Turunkan Tarif, PDAM BISA JADI ‘ZOMBIE RUGI’ LAGI!
Kinerja keuangan pun melompat tinggi. Bertho memproyeksikan, tahun 2025 ini, PDAM Tirta Raja dijamin akan mencetak laba fantastis mencapai Rp 1,7 Miliar!









Komentar