Aktivis muda ini menilai kasus Komariah hanyalah puncak gunung es dari bobroknya sistem di lingkungan pendidikan daerah.
“Saya yakin masih banyak ‘Komariah-Komariah’ lain yang belum berani bersuara. Dari 3.068 PPPK yang baru dilantik, bisa saja banyak yang nasibnya serupa tapi memilih diam,” ujarnya dengan nada geram.
Sebagai putra Ranau, Ando juga mengingatkan pentingnya menjaga harmoni antar-suku di Sumatera Selatan.
“Kita pernah dipimpin Ramli Hasan Basri—keturunan Ranau—dan tak pernah ada gesekan. Sumsel dikenal rukun. Kalau sekarang muncul isu SARA di sekolah, itu kemunduran luar biasa. Kita tidak boleh diam!” katanya menegaskan.
Menutup pernyataannya, Ando memastikan akan membawa persoalan ini ke ranah DPRD OKU untuk ditindaklanjuti secara kelembagaan.
“Saya akan bicara langsung dengan Ketua DPRD. Ini bukan sekadar urusan satu sekolah—ini soal martabat pendidikan dan kemanusiaan. DPRD harus turun tangan agar semuanya terang benderang dan tidak melebar ke arah yang lebih sensitif,” pungkasnya.










Komentar