oleh

Gua Putri; Ikon Pariwisata OKU Ternoda Tarif ‘Ngawur’ dan Aturan Absurd

Mil bersama suaminya mengaku makin heran saat mencoba mengkonfirmasi ke petugas loket.

Alih-alih memberi penjelasan, petugas malah menjawab seenaknya.

“Saya tanya baik-baik, kenapa tarifnya begitu, malah dijawab, ‘masuk-masuklah bae’. Dan mereka malah balik nanya, ada berapa orang dewasa? Saya bilang ada empat orang. Tapi mereka tidak ikut masuk ke gua. Hanya nunggu di areal parkir,” ujarnya.

Nah, yang lebih mengejutkan, pengelola berdalih bahwa orang dewasa yang berada di areal parkir, itu juga ternyata wajib membayar tiket masuk, meski tidak memasuki kawasan Gua sama sekali.

Aturan absurd (tidak masuk akal,red) seperti ini jelas mengakali dan membingungkan pengunjung.

“Kalau semua dihitung tanpa jelas dasarnya, berapa pun uang yang kita kasih nggak bakal nyambung. Ini bukan soal uangnya, tapi soal profesionalitas dan kejujuran,” lanjut Mil dengan nada kecewa.

Baca Juga :  Tak Hanya Fokus Bisnis, SMBR Komit Tumbuh Bersama Masyarakat

Kekacauan tarif ini tentu menjadi tamparan keras bagi pengelola Gua Putri dan Dinas Pariwisata (Dispar) OKU.

Objek wisata yang seharusnya menjadi kebanggaan daerah malah mencoreng citra pariwisata karena ulah oknum yang tidak transparan.

Komentar