Diceritakan oleh salah satu Kader KB tersebut. Para Kader menerima Gaji sesuai dengan selip gaji yang tertera, namun oknum Kordinator tersebut meminta bagian dari honor para Kade KB dengan ancaman jika tidak memberikan akan dipecat dan diganti dengan yang lain.
“Pada saat kami menandatangani untuk mengambil gaji sebesar 600 rb, tapi dia mintak uang, kata dia berapa kamu mau ngasih saya, itu kan duit nemu,” tuturnya menceritakan sikap dan ulah oknum Kordinator Kader KB dihadapan anggota DPRD OKU. Itu bukan duit Nemu, karena ini kerja keras kami, Mato Matian kami kerja di lapangan. Kok tega dia memotong honor kami.
Menanggapi laporan tersebut, dengan didampingi Wakil Ketua DPRD OKU, Yudi Purna Nugraha SH, berserta Ketua BPD DPRD OKU, Yopi Sahrudin SSos, Wakil Ketua Komisi I, Naproni mengatakan agar para Kader KB untuk bersurat ke BKKBN Provinsi Sumatera Selatan agar apa yang menjadi kelurahan dari para Kader dapat tersamipakikan.
“Silahkan bapak ibu bersurat ke BKKBN Provinsi agar keluhan bapak ibu dapat tersampaikan, kami siap mengawal langkah para Kader KB kedepan,” ucapnya. (Rul)
Komentar