
Namun kembali dia pesankan, bahwa BPD harus dapat memahami batas-batas tupoksinya. Sehingga tidak terjadi manuver-manuver.
Penilaian subjektif kepada Kades, itu harus dipinggirkan dan kepentingan masyarakat harus diutamakan. Karena BPD ini lahir untuk menampung dan membawa aspirasi masyarakat desa.
“Jadi kalau ada masalah-masalah di tingkat desa, upayakan diselesaikan di tingkatan desa. Sebab biar bagaimanapun, yang namanya perselisihan, itu akan menguras energi dan waktu. Jadi lebih baik duduk bersama,” ingatnya lagi.
Terakhir, dirinya secara pribadi mengucapkan selamat Ultah yang ketiga FKBPD OKU.
“Mudah-mudahan makin kompak, makin jaya dan makin sejahtera. Semoga Allah merahmati dan memberikan yang terbaik bagi kita untuk masyarakat, dan kabupaten OKU,” demikian Yudi.
Sementara itu, Ketua FKBPD OKU, Garsubi, mengatakan bahwa lembaga ini hadir sebagai wadah memperkuat tali silaturahmi sesama anggota BPD, dalam menjalin komunikasi dan bertukar informasi.
Di usianya yang ketiga ini, mereka berharap tetap bergandengan tangan dengan Pemdes di desa masing-masing, selaku mitra strategis.
“Kalau kita sama-sama paham tupoksi, kan enak. Jadi roda Pemdes bisa berjalan,” tandasnya.
Komentar