** Faktanya, Masih Terjadi Antrian
HARIANRAKYAT.CO.ID – Langkah yang dilakukan jajaran Polres Ogan Komering Ulu (OKU) menindak para pengecor Bahan Bakar Minyak (BBM) patut diapresiasi.
Namun, tindakan tegas tersebut diharapkan dapat dilakukan secara konsisten.
Sehingga dapat membuat jera para ‘pengecor’ (sebutan lokal untuk masyarakat yang membeli BBM subsidi untuk dijual kembali) khususnya jenis solar.
“Kita harap kondisi normal ini bisa terus berlangsung. Jangan nunggu diviralkan di medsos dulu, baru bergerak. Dan penindakan jangan angat-angat tai ayam (tidak serius/ tidak sungguh-sungguh). Supaya betul-betul tidak ada lagi pengecor BBM yang ngantri di SPBU,” harap Darman, salah satu warga Baturaja.
Hal yang sama diungkapkan Aldi, salah satu sopir truk. Ia juga berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKU melalui instansi terkait dapat turut mengamankan dan melakukan penertiban antrian BBM.
“Kami berharap penertiban antrian BBM ini rutin dilakukan. Harus ada petugas yang diturunkan berjaga. Agar tidak menyebabkan kemacetan di jalan, dan bisa mempermudah kami dalam mendapatkan BBM jenis solar dan dapat memperlancar pekerjaan kami sebagai sopir,” katanya.
Warga-warga lainnya di Baturaja juga punya harapan yang sama. Apalagi diketahui bahwa Pemkab OKU beberapa waktu lalu sudah membentuk satuan tugas (satgas) gabungan untuk mengawasi distribusi BBM di SPBU agar tidak terjadi antrian panjang.
Satgas itu terdiri dari unsur TNI dan Polri serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat.
“Kalau sudah bentuk Satgas, artinya mungkin ada dana yang dikucurkan untuk melakukan tugas itu. Maka dari itu, ayo dong kerja!,” cetus warga lainnya.
Warga OKU sudah tahu, bahwa BBM bersubsidi jenis solar di OKU ini sudah menjadi isu seksi.
Ketika ada penindakan, maka ‘pengecor’ menghilang dari peredaran sehari dua hari. Namun setelah itu, mereka akan kembali.
Kondisi ini nampak di hari Rabu petang kemarin (30/11/22) dan sore hari ini (1/12/22) di salah satu SPBU dalam kota Baturaja. (Hrs/Win)
Komentar