
HARIANRAKYAT.CO.ID – Para petani karet di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) menjerit. Pasalnya, getah dari pohon karet yang disadap sangat sedikit pada musim kemarau seperti saat ini.
Keluhan bernada gusar ini diperparah dengan harga getah karet tidak sesuai, yang membuat petani lesu karena kekurangan pendapatan.
Kondisi ini dirasakan betul oleh Syarif (70), salah satu pemilik kebun karet di Talang Kemang, Kemelak Kecamatan Baturaja Timur.
Syarif menyampaikan bahwa pada musim kemarau ini memang susah bagi petani yang menyadap karet.
Cuaca panas di musim kemarau ini, membuat daun-daun mengering dan berguguran. Kemudian kadar air yang dibutuhkan pohon berkurang. Sehingga bukan hanya produksi karet yang menurun, tetapi kualitasnya juga ikut turun.
“Kemarau ini susah, produksi getah karet sangat minim. Ditambah lagi kualitas getah yang encer sehingga sulit dipanen. Bahkan hari ini nyaris tak ada getah yang keluar,” gerutunya.
Sehingga untuk mendapatkan hasil yang lebih besar, sambung dia, petani karet terpaksa menambah waktu panen.
Komentar