Diungkapkan Syarif, kalau kondisi normal dirinya bisa menghasilkan sekitar 300 kg getah karet setiap dua pekan sekali. Namun saat ini, produksinya mengalami penurunan menjadi 200 kg setiap dua pekannya.
Untuk harga menurutnya, juga sangat tidak menguntungkan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Walaupun menurutnya tergolong normal, namun tak sebanding dengan meningkatnya harga kebutuhan pokok.
“Saat ini harga jual Rp9.000 per kg. Kalau normal biasanya Rp10 ribu per kg,” sebut dia.
Kondisi yang sama juga dialami oleh Imam Nurcholis (50), petani karet di wilayah yang sama.
Imam juga mengakui produksi getah karet hasil sadapannya mengalami penurunan. Biasanya dalam dua minggu dia bisa menghasilkan 3 kotak getah, namun kini hanya 2 kotak saja, yang isinya berkisar 75 kg – 88 kg.
Walaupun begitu, Imam terus melakukan kegiatan sehari-seharinya dengan semangat untuk menghidupi keluarganya, seraya berharap kondisi ini dapat kembali normal. (tim)
Komentar