Menurut Kapolres, kegiatan ini bukan sekadar hiburan, melainkan juga menjadi sarana untuk melestarikan seni budaya asli Indonesia.
“Melalui pagelaran wayang kulit, masyarakat bisa menikmati pertunjukan sekaligus memetik nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam cerita pewayangan,” ungkapnya.
Ia juga berharap acara semacam ini dapat menjadi jembatan komunikasi antara Polri dan masyarakat, serta menumbuhkan semangat cinta terhadap budaya lokal di tengah derasnya arus modernisasi.
“Ini adalah wujud komitmen kami untuk selalu dekat dengan masyarakat, tidak hanya dalam menjaga kamtibmas, tetapi juga dalam merawat dan memajukan budaya bangsa,” tambahnya.
Pagelaran wayang kulit ini menjadi momentum spesial perayaan Hari Bhayangkara ke-79, yang diwarnai dengan kebersamaan, kekeluargaan, dan pelestarian budaya Nusantara. Masyarakat pun tampak antusias mengikuti setiap alur lakon yang dibawakan dalang, sembari menikmati suguhan khas budaya Jawa di tengah semaraknya malam peringatan Bhayangkara.
Dengan gelaran budaya ini, Polres Tanjabbar menunjukkan bahwa keamanan dan ketertiban bukan hanya soal penegakan hukum, tetapi juga merawat akar budaya bangsa agar terus hidup di hati masyarakat. (Thd/Den)
Komentar