Tidak ada lagi Tia yang ikhlas merawat 4 orang anaknya, tidak ada lagi Tia yang sabar menunggu suaminya pulang kerumah membawa sedikit uang untuk dibelanjakan buat makan bersama. Tidak ada lagi ibu yang selalu cerewet di pagi hari saat anaknya akan berangkat sekolah.
Tia meninggalkan anak kembar yang baru berusia 3 bulan, sikembar harus rela lepas dari pelukan sang ibu, si kembar harus merelakan tidak lagi mendapatkan asupan ASI dari sang ibu. Tidak ada lagi yang akan memarahi agung dan Faidil saat berebutan siapa dulu yang bisa main handphone milik sang ibu. Kini hanya sosok Junarlis yang tidak hanya mencari uang, namun menggantikan sosok Tia sebagai ibu.
Namun bukan itu saja faktor Tia mengakhiri hidupnya. Diadalam rumah sudah tidak ada lagi beras untuk dimasak, bisa dibayangkan bagaimana perasaan seorang ibu yang melihat anak-anaknya tidak bisa makan. Ditambah lagi dengan tas sekolah anaknya putus, jangankan untuk membeli baru,untuk sekedar menjahitpun Tia tidak memiliki uang, kalaupun ada Tia lebih baik membeli beras ketimbang memperbaiki tas.
Komentar