Salah satu warga Desa Penyandingan, Hamidi, mengaku heran adanya baliho tersebut.
Setahu dia, sumur bor itu dibangun dengan menggunakan Dana Desa (DD).
Namun memang, dalam dua tahun terakhir sumur bor itu dalam kondisi rusak. Soal siapa yang memperbaiki dan dari mana dananya, dia tidak tahu. Sebab, saat itu dia sedang berada di Batam.
“Apakah paslon ataukah Kades yang mendanai, saya kurang tahu,” ujarnya dihubungi siang tadi.
Tapi pastinya, sebagai pemilik lahan dia sangat keberatan dengan baliho klaim paslon nomor urut 2 tersebut.
Diketahui, bahwa lahan lokasi sumur bor itu dulunya milik dia. Namun sudah diwakafkan sekitar 4 tahun lalu.
Senada dikatakan warga Desa Penyandingan lainnya, Imam, yang juga mengaku heran adanya baliho ucapan terima kasih itu.
Bahwa betul, kata Imam, sumur itu rusak dalam dua tahun terakhir. Kemudian dibuat lagi. Cuma herannya ada baliho atas nama paslon 2.
Kata dia, baliho tersebut baru terpasang sekitar semingguan ini. Namun tidak diketahui siapa yang memasang.
“Apakah benar atau tidak, kami belum dapat konfirmasi. Yang pasti, yang punya tanah bingung. Belum ada penjelasan sumbernya. Apakah memang dari 02 atau desa?,” beber Imam, seraua
Komentar