Untuk mensiasati hal itu, dirinya dan para sopir Angdes lain sepakat untuk menaikkan tarik ongkos angkutan dengan rute Baturaja Ulu Ogan. Meski diakuinya kenaikan yang dilakukan belum ada ketetapan resmi dari pemerintah daerah Kabupaten OKU.
“Ya mau bagaimana lagi, dengan sangat terpaksa kami naik kan ongkosnya. Dari semula 25.000 rupiah perorang menjadi 35.000 Rupiah perorang. Kalau tidak begini kami tidak dapat uang, belum lagi untuk setoran” lirihnya.
Iwan dan para sopir berharap adanya ketegasan pihak terkait untuk kembali menertibkan para pengecor minyak. Sebab antrian di SPBU untuk dapat mendapatkan BBM sudah sangat meresahkan para sopir yang menggantungkan nasibnya dari angkutan umum.
“Kami harap kepada pemerintah atau yang berkompeten untuk dapat menertibkan antrian minyak ini. Sebab kami sangat kesulitan untuk mendapatkan minyak. Bukan kemauan kami menaikkan tarif ongkos, namun kami juga tak rela jika harus kehilangan mata pencaharian,” pungkasnya.(HRS)
Komentar