oleh

Tepung Tawar Jadi Bara! Mediasi Deadlock, Keluarga Korban Gas ke Jalur Hukum

Ilustrasi lakalantas. Foto: net

HARIANRAKYAT.CO.ID – Drama mediasi lanjutan kasus kecelakaan maut yang merenggut nyawa Denny Rangga Saputra kembali digelar di Kantor Unit Laka Lantas Polres OKU, Senin (1/12/2025).

Alih-alih menemukan titik damai, pertemuan ini justru berubah menjadi jalan buntu.

Tak ada kata sepakat antara keluarga korban dengan sopir pick-up L300 maupun sopir truk engkel yang sama-sama terlibat dalam insiden di tikungan maut Desa Kertamulya itu.

Mediasi gagal total. Penyebabnya? Terlalu banyak tawar-menawar, termasuk soal tepung tawar, tradisi adat yang seharusnya menjadi simbol perdamaian.

Namun bagi keluarga korban, apa yang ditawarkan kedua pihak sopir dianggap jauh dari layak. Bahkan dinilai tidak menghargai kehilangan mereka.

Baca Juga :  MARKASS: 4 Tersangka Belum Cukup, Aktor Besar Suap Pokir Harus Diseret!

“Kesepakatan tepung tawar itu tidak pas. Terlalu banyak tawar-menawar. Anak kami sudah meninggal. Ini bukan soal angka. Kami kehilangan nyawa keluarga kami,” tegas Ayub, keluarga korban, dengan suara bergetar menahan emosi.

Nada serupa dilontarkan Yan, keluarga lainnya. Ia bahkan menyebut tawaran pihak sopir sebagai tidak manusiawi.

Komentar