oleh

Uang Rakyat Dibahas Diam-diam; Media Disingkirkan, Publik Dipinggirkan!

Situasi memanas ketika beberapa orang internal DPRD mendatangi wartawan yang mempertanyakan dasar penutupan akses. Tak lama kemudian, keputusan dari dalam ruangan terdengar: rapat dinyatakan tertutup.

Seorang pejabat keprotokolan bernama Doni keluar dan mengabarkan bahwa rapat dipimpin Wakil Ketua I Rudi Hartono dan disepakati tertutup.

Saat wartawan bertanya apakah yang dibahas adalah “uang rakyat”, Doni emosi. Ia merangkul wartawan dan mencoba menggiring keluar dari area DPRD. Ucapan “Itu sudah ada ketentuannya!” keluar sembari sebagian rekannya harus menarik Doni agar tidak semakin agresif.

Padahal sebelumnya wartawan sudah mengirim pesan WA kepada Sekwan untuk meminta izin meliput. Jawabannya: “Rapat AKD itu terbuka atau tertutup dilepas keputusan peserta rapat. Kalau rapat menghendaki tertutup, kita fasilitasi.”

Baca Juga :  Fadli Zon Resmikan Museum Gua Harimau; Simbol Peradaban dan Penggerak Ekonomi

Ketika wartawan menegaskan bahwa Banggar bukan AKD, Sekwan menjawab, “Banggar bagian dari AKD.”

MARKASS: Penutupan Rapat Banggar Ini Pukul Mundur Transparansi Daerah

Organisasi Masyarakat Anti Korupsi Sumatera Selatan (MARKASS) menilai langkah DPRD OKU ini sebagai tindakan mencederai prinsip transparansi pengelolaan keuangan daerah.

Komentar