Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, bahwa memang sebelum kejadian tersebut, beberapa warga sudah mengeluhkan hasil karet yang mereka sadap sering hilang.
Seperti halnya yang diungkapkan Darwana (45), warga desa Seleman. Dia mengungkapkan kemarahannya.
“Oii sare nian kami nakok balam ni. Pertame setengah bidang beku balam dimalingi uhang. Yang kedue empai due ahi nakok hari Kamis wan Jum’atk, Sabtu mahi lah maling uhang pule. Inilah yang ketigenye hari Senin wan Selase mahi nakok, lah maling uhang pule. Nak mati uhang maling balam tu,” ujar Darwana, kesal.
Tak hanya itu, Sarmana (53) yang merupakan kakak kandung Darwana, juga mengalami hal serupa. “Ai Lalak nian kami, getah balam lah dikit, mangke maling uhang pule, ade 30 kg beku balam maling uhang tu,” ujar Sarmana.
Selidik punya selidik, masih banyak warga lainnya yang bernasib serupa alias sering kehilangan beku karet, yang areal perkebunannya berlokasi disana. Diantaranya, Rindang (37), Oga Saputra (48). (Nov)
Komentar