Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM OKU, sebanyak lebih kurang 30.000 usaha Koperasi dan UMKM di OKU yang mengalami stagnan dan perlu dicari jalan keluar bersama.
“Mereka ditahun 2021 tidak mengalami kenaikan usaha atau stagnan. Kedepan jika usaha koperasi dan UMKM diberi pinjaman permodalan oleh pihak bank dan bunga pinjamannya dianggarkan dari pemerintah, mudah-mudahan kedepan pelaku usaha koperasi dan UMKM dapat naik kelas,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bank Sumsel Babel Cabang OKU, HM. Ramli Sinin menjelaskan pihaknya siap mengucurkan dana bagi pelaku usaha koperasi dan UMKM asalkan pihak bank tidak ada intervensi dari pihak manapun terkait pinjaman ini, sementara bunganya di bayar pemerintah daerah atau di subsidi pemda.
“Pengalaman saya ketika memimpin Bank Sumsel Babel ketika di Bangka, pelaku usaha koperasi dan UMKM dibuat klaster dan dikelompokkan agar kebutuhan pengembangan usaha mereka mudah dipantau hasilnya banyak usaha koperasi dan UMKM meningkat dan produknya sampai masuk di Mall. Terkait dengan ini pihak pemerintah daerah support penuh dengan mengajak pihak Bank jika kepala daerah turun kelapangan hingga pihak bank diberi kesempatan waktu untuk mensosialisasikan pinjaman KUR dan lain sebagainya,” jelas Ramli.
Komentar