oleh

Konflik Unbara, Syafaruddin Alwi: Masih Fungsional..

Ketua YPSS, Syafaruddin Alwi saat melantik Rektor Unbara periode 2023-2027, Rabu (12/7/23).

HARIANRAKYAT.CO.ID – Dinamika kehidupan sosial tak terlepas dari yang namanya konflik. Dan itu wajar.

Bahkan konflik juga terjadi di lingkungan kampus. Seperti halnya di Universitas Baturaja (Unbara) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumsel.

Meskipun terdengar ada sesuatu yang aneh, tapi konflik di kampus orange (julukan Unbara), itu ada!.

Bahkan ini diakui langsung Ketua Yayasan Pendidikan Sebimbing Sekundang (YPSS), Syafaruddin Alwi.

Walau begitu, dalam kacamata dia, bahwa konflik di tingkat Universitas ini, masih bersifat konflik fungsional bukan disfungsional.

“Di tingkat Universitas, konflik yang terjadi masih fungsional,” ujar Syafaruddin, dalam pidatonya usai melantik dan mengambil Sumpah Jabatan Rektor Unbara terpilih periode 2023-2027 di auditorium Unbara, Rabu (12/7/23).

Konflik fungsional ini menurut dia, masih dalam ranah positif, memicu kemajuan. Arti kata dapat merangsang perubahan dan pertumbuhan dalam organisasi.

“Konflik fungsional ini masih dalam rangka ciptakan inovasi, kreatifitas dan perbaikan. Ibarat suhu badan 37 derajat. Dan ini harus dijaga,” pesan dia.

Lebih lanjut dikatakan, bahwa pergantian kepemimpinan dalam suatu organisasi itu biasa dan harus. Dan tentu saja, setiap pergantian mesti ada harapan.

“Dan harapan kita di kampus ini, tentu saja adanya peningkatan kualitas penyelenggaraan Tridharma perguruan tinggi,” katanya.

Unbara sebagai salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS), sambung dia, harus menciptakan suistainable (berkelanjutan). Jangan jadi gasing. Maksudnya, tidak boleh mati.

Dan untuk maju, kata Syafaruddin, ada prasyarat yang harus diikuti.

Apa saja? Pertama; komitmen pemimpin Unbara dari puncak sampai paling bawah untuk sama-sama memajukan Unbara.

“Itu syarat membangun PTS yang baik. Kepemimpinan yang baik itu adalah Us (kita), bukan ego. Dengan begitu dipastikan running well,” terangnya.

Kedua, pegang teguh prinsip tata kelola. Menurut Syafaruddin, bahwa banyak PTS di Indonesia rusak karena tidak pegang tata kelola yang baik. Cirinya adalah adanya konflik disfungsional,” katanya lagi.

Lebih dari itu, pihaknya sebagai pengurus Yayasan, ingin agar Unbara kedepan menciptakan status project plant yang produktif.

Sementara, Ir Hj Lindawati MZ MT, selaku Rektor terpilih periode 2023-2027 menyatakan akan tetap meneruskan visi Unbara sesuai arah renstra Unbara tahun 2022.

Yakni menjadi Universitas yang unggul dan berkarakter dalam penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi.

“Itu sebagaimana saya sampaikan pada saat paparan di depan senat dan perwakilan yayasan dalam rapat pemilihan rektor Unbara periode 2022-2027,” ujar Lindawati dalam pidatonya.

Sedangkan Pj Bupati OKU yang diwakili Asisten bidang administrasi umum, Romson Fitri, berharap sinergitas pengurus yayasan dan rektorat Unbara dapat semakin diperkokoh, dan fokus pada beberapa aspek tata kelola.

“Saya percaya Ir Lindawati akan mampu bekerja profesional, cermat dan tuntas untuk kemajuan Unbara,” harap Pj Bupati selaku pembina YPSS. (Win)

Baca Juga :  RF Bendahara KONI OKU Benarkan Diperiksa KPK di Palembang

Komentar