Untuk membantu percepatan pemadaman di lokasi yang dekat dengan pemukiman warga, ia menyebutkan, beberapa balai RW sudah dilengkapi dengan Alat Pemadam Kebakaran Ringan (APAR).
APAR tersebut, kata dia, disediakan untuk penanganan pertama ketika terjadi kebakaran, sembari menunggu petugas DPKP datang ke lokasi kejadian.
“Kita juga siapkan APAR di masing-masing balai RW. Setiap balai RW ada 7 APAR. Kita nanti cek lagi berapa balai RW yang terpenuhi 7 atau belum. Karena memang percepatan sambil menunggu mobil PMK datang, itu RW nya langsung bisa menggunakan APAR,” jelasnya.
Lebih lanjut Eri juga menerangkan, jajaran Pemkot melalui DPKP Kota Surabaya bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya telah memberikan pengetahuan, serta praktik langsung kepada warga akan pentingnya tanggap bencana kebakaran.
Pengetahuan dan praktik tanggap bencana kebakaran dilakukan di setiap RW dengan melibatkan Kader Madagaskar.
“Kader Madagaskar itu ada di sana (setiap RW), dari dulu sudah masif. Kalau ada kebakaran itu bergerak. Kenapa di Surabaya lebih cepat memadamkan apinya, yaitu karena ada Keder Madagaskar ini,” pungkasnya. (redho)
Komentar