oleh

Dinkes OKUT Salahkan RSUD Terkait Lambannya Penanganan DBD, Bupati Diminta Turun Tangan

“Aneh, Dinkes hanya menyatakan ada satu kasus. Padahal sebenarnya kasus DBD di OKU Timur saat ini banyak. Bagaimana bisa data pemerintah tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Kalau begini bupati harus turun tangan langsung, agar masyarakat tenang,” tandasnya.

Menurutnya, memasuki musim pancaroba dan sering turun hujan seperti sekarang, pihak Dinkes seharusnya telah melakukan penanggulangan dengan cara fogging. “Tapi sampai detik ini belum dilakukan, sehingga terkesan ada pembiaran,” ucapnya.

Dia menekankan, agar Pemkab OKU Timur segera turun tangan untuk melakukan penanggulangan DBD dengan mempersiapkan fasilitas kesehatan bagi pasien DBD dan sosialisasi atau membagikan obat pembunuh nyamuk kepada masyarakat.

“Jangan sampai hal serupa terulang, pasien DBD kesulitan mendapat kamar rawat inap seperti kasus beberapa warga di Belitang kemarin,” pungkasnya.

Baca Juga :  MANTAP! Dana Desa Tahap 1 di OKUT Tersalur Semua dan Tercepat di Sumsel

Sementara, terkait permasalahan ini, pihak Dinkes OKU Timur mengaku lambannya penanganan atau melakukan fogging, lantaran pihak RSUD OKU Timur tidak sigap dalam menyampaikan data pasien DBD.

Komentar