SMBR sendiri diketahui melakukan penambangan di Desa Pusar, Kelurahan Talang Jawa, dan Kelurahan Tanjung Agung.
Aktivitas ini menggunakan metode blasting atau peledakan sejak lama, meskipun pada 2017 mulai diterapkan metode Surface Miner untuk mengurangi dampak getaran dan kebisingan.
Namun, faktanya, rumah-rumah warga yang berdekatan dengan lokasi tambang tetap mengalami keretakan, menunjukkan bahwa tingkat getaran masih tinggi.
Dalam rapat tersebut, SMBR akhirnya menyatakan komitmennya untuk mengakomodir perbaikan rumah warga yang retak serta pemenuhan kebutuhan air bersih.
Pemerintah Desa Pusar diminta segera mengajukan surat permohonan perbaikan rumah dan penyediaan air bersih.
SMBR juga berencana melakukan survei bersama Pemerintah Kabupaten OKU untuk memverifikasi rumah-rumah yang terdampak.
Kepala DLH OKU, Drs. H. Ahmad Firdaus, M.Si., menekankan bahwa SMBR harus lebih aktif dalam berkoordinasi dengan masyarakat, bukan hanya merespons ketika muncul masalah.
Sedangkan Kabid PPLH DLH OKU, Febrianto Kuncoro, juga mendesak SMBR agar segera merealisasikan kesepakatan yang sudah dibuat demi menjaga hubungan baik dengan masyarakat.
Komentar