Karena itu, dalam pendekatan ini, ekonomi yang dimaksud adalah sebagaimana yang dialami dan dirasakan oleh sang individu atau pemilih.
Dalam teori ini disebutkan bahwa apabila persepsi atas ekonomi bagus, maka kecenderungan orang akan memilih partai atau calon presiden yang kurang lebih menggambarkan yang ingin dipertahankan dari situasi ekonomi sekarang agar nanti yang terpilih dalam pemilihan presiden kurang lebih sama dengan yang sekarang.
Karena itu, economic voting berhubungan dengan pilihan pada incumbent atau bukan incumbent. Kalau penilaian ekonomi itu positif, maka mereka akan kembali memilih incumbent.
Sebaliknya, jika penilaian mereka atas kondisi ekonomi buruk, maka mereka akan memilih lawan incumbent.
Dalam situasi dimana incumbent tidak ada, seperti yang akan dialami pada Pemilu 2024, maka pengaruhnya bisa dilihat pada tokoh yang mendekati atau menggambarkan kepemimpinan atau kebijakan yang mirip dengan sekarang.
Dalam studi ini, ada beberapa pengukuran yang digunakan. Pertama tentang evaluasi atas keadaan ekonomi nasional pada umumnya sekarang.
Komentar