Efek dari kondisi ekonomi atas preferensi pemilih dalam Pilpres, lanjut Saiful, cukup konsisten.
Misalnya lepas dari agamanya apa (Islam atau bukan), jika kondisi ekonomi dianggap baik, maka kecenderungannya memilih Ganjar.
Demikian pula dengan etnisitas (Jawa dan non-Jawa), ekonomi yang baik akan mendorong mereka untuk memilih Ganjar, sebaliknya akan memilih Anies jika ekonomi buruk.
“Efek ekonomi pada pilihan dalam Pilpres cukup konsisten lepas dari pelbagai faktor lain seperti agama, etnisitas, pendidikan, desa-kota, gender, dan lain-lain. Artinya economic voting ada, bekerja, dan penting,” pungkasnya. (Rel)
Komentar