HARIANRAKYAT.CO.ID – Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga kebutuhan bahan pokok di beberapa pasar tradisional di kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), fluktuatif alias naik turun.
Namun komoditi cabai atau cabe, justru makin pedas menjelang Nataru. Cabe besar misalnya. Dari harga Rp45 ribu perkilogram menjadi Rp55 ribu.
“Ya. Cabe besar naik hingga 10 persen,” ungkap Kepala Disperindag Kabupaten OKU, melalui Kasi Pengendalian Barang Pokok dan Barang Penting, Octa Lilyandi ST, di ruang kerjanya Senin (13/12/2021).
Selain itu, kenaikan juga dialami cabe merah keriting hingga 20 persen. Pun juga dengan cabe kecil, yang naik 23 persen.
“Namun cabe rawit merah justru turun menjadi Rp60 ribu dari harga Rp70 ribu perkilogram. Cabe rawet hijau, juga turun jadi Rp50 ribu dari harga Rp55 ribu perkilogram,” sebutnya.
Menurut Octa, laporan harga komoditas sembako harian yang diterima pihaknya per hari ini, mengalami kondisi naik dan turun.
Seperti telur, dari harga Rp20 ribu perkilogram menjadi Rp21 ribu. Sementara gula pasir, dari laporan mingguan, itu naik hingga 18,3 persen.
“Untuk harga minyak goreng curah, itu sudah naik hampir 3 bulan lalu. Dari harga Rp15 ribu menjadi Rp20 ribu perkilogram. Tapi kalau kita lihat di lapangan seperti di mall dan minimarket, masih ada kita temukan minyak kemasan pe 2 kg didiskon dengan harga Rp38 ribu,” beber dia.
Lebih lanjut dikatakan, bahwa dalam upaya menekan kenaikan harga sembako di pasaran, semestinya pihaknya melakukan operasi pasar dan sidak pasar.
Akan tetapi, hal tersebut sudah dua tahun terakhir tidak dilakukan lantaran ketiadaan anggaran.
“Ya. Operasi pasar sudah 2 tahun tidak dilakukan dikarenakan tidak ada anggaran lantaran Covid 19. Terakhir kita lakukan di tahun 2019,” tandasnya. (Har)
Komentar