Namun, pada shift malam, menurut keterangan warga dan operator, hanya ada security serta petugas operator tanpa pengawas atau SPP (Supervisor Pengawas Penyaluran). Kondisi ini menimbulkan celah lemahnya kontrol.
Rabu (10/9/25), Harian Rakyat menyambangi kantor Pertamina di Desa Banuayu. Bayu selaku bagian checker Pertamina, menjelaskan bahwa kebijakan SPBU Lubuk Batang yang menutup layanan saat hujan merupakan inisiatif internal, bukan aturan resmi dari Pertamina.
“Itu antisipasi mereka sendiri, khawatir ada risiko tersambar petir. Tapi dari Pertamina tidak ada aturan resmi soal itu,” kata Bayu.
Terkait pengawasan penyaluran BBM subsidi, Bayu menegaskan bahwa Pertamina menggunakan sistem barcode untuk memonitor distribusi agar tepat sasaran. Ia juga menambahkan bahwa laporan terkait praktik pengisian berulang atau dugaan pengecoran akan ditindaklanjuti.
“Kalau terbukti ada pelanggaran, sanksi tegas akan dijatuhkan, mulai dari pendisiplinan hingga penghentian suplai BBM ke SPBU tersebut,” tegas Bayu yang kala itu didampingi pak Edo Pertamina.









Komentar