Pertamina juga meminta bukti kepada Harian Rakyat. Redaksi menegaskan bahwa rekaman CCTV SPBU bisa menjadi rujukan untuk melihat pola pengisian berulang yang diduga mempercepat habisnya pasokan.
Di media sosial maupun grup WhatsApp, masyarakat ramai menyuarakan keresahannya. Salah satu warga menulis melalui pesan WhatsApp: “Banyak dihaturkan terima kasih Harian Rakyat, keluhan kami masyarakat sama dan telah terwakili.”
Namun, tak sedikit pula yang meluapkan kekesalan dengan nada keras. Akun bernama Zulxxx menulis:
“Polisi Polsek Lubuk Batang cuma pasang spanduk himbauan, tapi matanya tidak melihat itu pengecor ngantri panjang hingga masyarakat yang butuh tidak kebagian. Tindak itu atau kami harus jarah SPBU.”
Sementara akun Elxa berkomentar getir: “Abis nde jeme ngecor, gilee yg lain dak dapat bagian.”
Komentar serupa muncul dari akun lain, menyebut lemahnya pengawasan aparat serta dugaan keterlibatan oknum dalam praktik pengecoran.
Subagiyo, penanggung jawab SPBU Lubuk Batang, tidak menampik adanya potensi pengisian berulang. “Kalau barcode bisa terbaca, ya tetap kita layani. Soal ada yang mengisi berulang kali, itu tergantung barcode masing-masing,” jelasnya.









Komentar