
“Terakhir kalau tidak salah digelar di tahun 2012 lalu. Setelahnya, ya paling perpisahan biasa atau jalan-jalan. Nah, kali ini kita sengaja gelar wisuda untuk menumbuhkan rasa bangga anak-anak dan para orangtua,” ucap Zahri.
Saat ini, total siswa-siswi yang belajar di Jam’iyatul Qurro berjumlah 376.
Ini merupakan jumlah siswa paling banyak dibandingkan dengan dua sekolah negeri setingkatnya yang berada di desa tersebut.
“Alhamdulillah, masyarakat antusias menyekolahkan anaknya disini. Karena ini adalah satu-satunya sekolah religi di wilayah Semidang Aji. Apalagi unggulan kita adalah rumah tahfidz,” sambungnya.
Kedepan, pihaknya akan segera buka jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs). Dimana saat ini ijin operasionalnya sedang dalam proses.
“Walau demikian pihak Kemenag mempersilahkan kepada kami untuk dapat berjalan dulu sembari menunggu ijinnya keluar. Intinya tak mengapa disusulkan sambil berproses. Dan sekarang kita terus mensosialisasikan kepada masyarakat untuk penerimaan siswa baru,” terangnya.
Komentar