Sementara itu, Arif Awlan mengaku terkejut sekaligus salut atas terselenggaranya dialog ini.
“Terus terang saya kaget. Di tengah dinginnya tradisi diskusi di OKU—seminar, lokakarya, diskusi publik—saya bahkan tidak tahu hari ini Hakordia. Tiba-tiba MARKAS bikin acara begini,” ujarnya.
Ia mengapresiasi keberanian MARKAS yang tetap menggelar dialog meski diguyur hujan dan minim dukungan institusi resmi.
“Saya salut. Di Baturaja masih ada yang peduli, masih ada yang mau melawan,” katanya.
Ironisnya, absennya Kejari dan Tipikor justru menjadi tamparan telak bagi semangat Hakordia itu sendiri. Saat rakyat ingin bicara soal korupsi, kursi penegak hukum malah kosong. (Ep)









Komentar