Adapun bentuk intimidasi atau tekanan dari oknum Kades ini, kata Zen, yakni akan menghentikan bantuan pangan (beras) dan bansos lainnya jika tidak memilih paslon tertentu di Pilkada nanti.
Bahkan, diungkap Zen, sudah ada warga Desa disana yang diputus bantuan beras-nya oleh sang Kades, lantaran perbedaan pilihan politik di Pilkada.
“Berhentilah melakukan tekanan maupun intimidasi. Masyarakat sekarang sudah pintar. Lagian bantuan yang disebutkannya itu dari pemerintah pusat. Bukan dari Bupati,” cetusnya.
BP2SS, sambung dia, tidak akan segan untuk menindaklanjuti laporan masyarakat terkait adanya dugaan dugaan pelanggaran dalam Pilkada 2024 ini.
Sementara itu, Yusman Kades Belimbing, saat dihubungi secara terpisah membantah dirinya melakukan intimidasi dan berpihak kepada salah satu paslon.
“Kata siapa saya berpihak? Mana buktinya. Dan saya rasa seluruh kades se-Indonesia ini berpihak semua. Tapi dak ketahuan, hehe,” ujarnya via seluler, Senin (14/10/24).
Lalu soal intimidasi, menurut Kades, mungkin itu hanya perasaan mereka saja.
Komentar