Dkatakan Erni Kuntarti Tjahjo Kumolo, dalam usia yang sangat relatif muda RA Kartini sudah dapat menuangkan buah fikirannya melalui bahasa Belanda dalam bentuk surat.
“Pada tahun 1911, tujuh tahun setelah wafat, seorang berkebangsaan Belanda memilih 106 sari surat-surat Kartini yang diambil, dikumpulkan dan diterbitkan dalam buku yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang, jika dikaji dan dipelajari, makna dari surat-surat tersebut, banyak diantaranya yang bernilai tinggi hingga kini masih relevan,” jelasnya.
Ditambahkanya, pandangan Kartini bahwa pentingnya pendidikan bagi perempuan Indonesia, sehingga perempuan Indonesia mendapat keahlian yang membuat maju dan mandiri serta membuatnya mampu mengambil keputusan.
“Pendidikan tidak berati harus terus menerus duduk di bangku sekolah tetapi pendidikan dapat diserap dalam setiap kegiatan organinsasi, khususnya di DWP,” katanya.
Dalam rangka memperingati Hari Kartini dan mewujudkan visi misi DWP yang sekaligus mendukung pencapaian rencana pembangunan jangka menengah nasional 2019-2024.
Komentar