Sebab, rata-rata kendaraan Kepala Dinas sebelumnya sudah dikonversi dari BBM ke gas.
“Ini kita akan konsultasi dulu, bisa tidak dikonversi ke listrik. Jadi nanti pakai dua, bisa pakai BBM dan listrik. Seperti mobil (Kepala Dinas) dulu pakai gas kini pakai listrik, semoga itu bisa jalan,” kata dia.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro menyatakan, bahwa pihaknya terus berupaya mencegah menurunnya kualitas udara di Kota Pahlawan.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan penanaman 1000 pohon setiap harinya.
“Paling tidak satu hari kita tanam 1000 pohon, seperti perdu dan semak. Karena kita tidak mau kondisi oksigen di Kota Surabaya (kualitasnya) berkurang,” kata Agus Hebi.
Namun demikian, Hebi menilai, bahwa upaya untuk mencegah menurunnya kualitas udara di Surabaya ini juga harus didukung dengan kendaraan yang ramah lingkungan. Karenanya, uji emisi terhadap kendaraan bermotor juga perlu secara rutin dilakukan.
“Nah, uji emisi ini kalau misal hasilnya kendaraan bermotor emisinya tidak bagus, maka kendaraan ini harus diperbaiki mesinnya, supaya emisinya bagus,” pungkasnya. [redho]
Komentar