
Dan dia mengakui bahwa memang banyak hambatan di LPSE ini. Bahkan, menurut Karel, gegara LPSE ini jugalah menimbulkan banyak asumsi yang ditudingkan kepada pihaknya.
“Kami memang selalu jadi tumbal. Diluaran sana kami dibilang terima fee 3 persen. Padahal tidak pernah. Dan duitnya dak ada,” cerita Karel.
Senada dikatakan Deswan Ferliansyah, selaku subkon PBJ (LPSE) BLPBJ. Dirinya juga mengaku tidak tahu apa yang terjadi dengan sistem LPSE.
Justru Deswan kembali menyalahkan sinyal. Penjelasannya agak aneh. Dia mengibaratkan putus sinyal itu seperti tali yang putus
“Kalau tali putus, bisa kita sambung. Tapi kalau sinyal? bagaimana kita mau melihatnya,” dalihnya.
Dia pun mengibaratkan hal serupa dengan sinyal HP. Kata dia, bahwa sesungguhnya sinyal itu tidak langsung nyambung ke HP. Ke satelit dulu, baru turun ke HP.
“Nah, saat kejadian sinyal berada diatas itu, kan kita tidak tahu. Ada apa dengan sinyalnya disana,” cerita dia, yang bikin wartawan manggut-manggut saja.
kepada portal ini, lagi-lagi dirinya memberikan contoh lain. Menurutnya, proses upload data penawaran paket di LPSE itu sama seperti upload video di youtube.
Komentar