“Berdasarkan pada data hasil risert kesehatan dasar (Riskesdas) pada 2013 diumumkan tingginya angka stunting pada balita di Kabupaten Gianyar, yakni mencapai 40,99 persen,” jelasnya.
“Dalam hal itu Pemerintah pun melakukan upaya penurunan hingga 2021 menjadi 3,7 persen dan penurunan angka stunting ini perlu perhatian dari semua elemen.” Kata Wabup Gianyar Anak Agung Gede Mayun dalam sambutannya,” tambahnya.
Ditambahkan Kepala Bappeda, Widarma, salah satu Progam menurunkan stunting yakni dengan melibatkan Perguruan Tinggi ataupun Universitas dalam melakukan observasi penyebab stunting di kabupaten Gianyar.
“Penyebab Stunting di Kabupaten Gianyar, berdasarkan hasil survey yang dilakukan Universitas Udayana, menunjukkan bahwa variable yang berhubungan secara murni terhadap kejadian stunting di 10 Desa sampel lokus stunting di Kabupaten Gianyar diantaranya Kebiasaan Ayah Merokok, Personal Hygiene Penyiapan Makanan, Kecukupan Vitamin A, Ketersediaan Air Minum Yang bersih,” Papar Widarma.
Dijelaskannya, upaya pencegahan yang dilakukan sejak Prenatal (sejak remaja sampai dengan melahirkan) sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Kesehatan, yaitu Kesehatan Ibu Hamil, Kesehatan Reproduksi Remaja, Kawasan Tanpa Rokok dan sanitasi permukiman yang baik sementara itu upaya penanggulanan yang dilakukan sejak Posnatal (sejak bayi dilahirkan sampai dengan umur 2 (dua) tahun/ Baduta), yakni Kesehatan Baduta dan makanan tambahan.
Komentar