
HARIANRAKYAT.CO.ID – Perkembangan kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) tampaknya agak mandek untuk diungkap jika ada campur tangan atau intervensi dari pihak-pihak elit. Apalagi jika yang mengintervensi sekelas Menteri.
Nah, dugaan adanya campur tangan elit ini diungkap Novriyadi Andista, salah seorang aktivis di Sumatera Selatan (Sumsel).
Menurut dia, bahwa sesaat sebelum adanya pemeriksaan Bupati OKU oleh tim KPK di Mapolres OKU (22/3), banyak sekali orang yang menghubunginya untuk berupaya meredam pergerakan Front Perlawanan Rakyat (FPR) di depan gedung KPK.
“Salah satunya ada aktivis Sumbagsel yang mengklaim diutus oleh salah satu Menteri di kabinetnya Presiden Prabowo untuk meminta agar menunda segala aktivitas aksi demonstrasi yang memantik reaksi KPK,” beber Novri kepada portal ini, Senin (24/03/25) malam.
Kaitan itu, dirinya mengaku telah melaporkan salah satu Menteri di kabinet merah putih dimaksud, kepada Presiden Prabowo Subianto terkait adanya upaya melemahkan gerakan para aktivis FPR.
Komentar