HARIANRAKYAT.CO.ID – Banjir Bandang yang menerpa 3 Kecamatan di wayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) pada Minggu sore (17/10/21) menyebabkan 4 jembatan terputus dan ratusan rumah terendam. Diduga hal itu disebabkan adanya pembalakan yang terjadi di kawasan hutan lindung yang berada di bagian hulu sungai Ogan.
Ketua DPRD OKU, Ir H Marjito Bachri mengungkapkan, adanya bencana banjir tersebut merupakan kali kedua. Sebelumnya pada tahun 1982, kawasan tersebut pernah diterpa banjir bandang yang menyebabkan kerugian harta benda dan menimbulkan korban jiwa.
Adanya banjir yang terjadi pada Minggu sore (17/10/21) diperkirakan disebabkan oleh adanya kegiatan pembukaan lahan oleh masyarakat pendatang di kawasan hutan Mendingin yang berbatasan langsung dengan wilayah Kisam Tinggi Kabupaten OKU Selatan. Sehingga akibat aktifitas tersebut, memberikan dampak kurang baik bagi masyarakat yang berada di wilayah Hulu Sungai Ogan.
“Diduga adanya pembukaan lahan di wilayah Hutan Mendingin yang menjadi penyebab terjadinya banjir, adanya aktifitas pembukaan lahan dan pembalakan menyebabkan hutan kita gundul. Di zaman orde baru masyarakat yang berada disana di relokasi sebagai transmigrasi Rantau Kumpai. Trasmigrasi itu dilakukan pemerintah untuk mencegah terjadinya pembukaan lahan dan pembalakan,” ungkap Marjito saat meninjau lokasi banjir bersama Plh Bupati OKU dan Kapolres OKU.
Komentar