oleh

INGAT ! Lembaga Survei Harus Profesional dan Bertanggung Jawab

Yakni Tim Hukum Paslon 01 Cawako-Cawawako, Arlan-Franky Nasril melaporkan kegiatan lembaga survei (LPI) karena dianggap merugikan mereka.

Mereka menuduh lembaga tersebut melakukan survei abal-abal. Hasil survei internal dari Partai Golkar Sumsel ini bekerjasama dengan Lingkar Publik Independen (LPI).

Artinya, berkemungkinan pihak yang mendanai survei adalah Partai Golkar Sumsel. Karena mereka berkepentingan dengan hasil survei tersebut.

Reaksi ini terjadi karena pada Minggu (17/11/2024) Ketua Tim Pemenangan Partai Golkar Sumsel Dr Hilmi dan Liyus Brahma Saputra SH MKn merilis hasil survei LPI.

Hasil survei mengunggulkan Paslon 03, Suryanti Ngesti Rahayu-Mat Amin dengan elektabilitas 65%.

Sedangkan elektabilitas Paslon 01, Arlan-Franky sebesar 21%  dan Paslon 02, Ardiansyah Fikri-Syamdakir Amrullah hanya 7%. 

Baca Juga :  Ketidakpastian Pelantikan Ketua Dewan Dinilai Cerminkan Krisis Etika Politik dan Tata Kelola Demokrasi

Sementara massa mengambang atau yang belum menentukan pilihan sebesar 7%.

Pelaksanaan survei pada tanggal 8-13 November 2024 dengan sampel 400 orang yang berusia 17 tahun ke atas atau yang sudah memiliki hak pilih.

Komentar