oleh

Kalah Saing dengan Toko Online, Penjual Pakaian Konvensional Ngaku Stres..

Penjual toko pakaian di pasar atas Baturaja.

HARIANRAKYAT.CO.ID – Pertumbuhan toko online di era digital saat ini semakin menjamur.

Begitu mudah dekat dengan konsumen. Sehingga dapat diakses setiap saat tanpa batas waktu.

Keberadaannya pun semakin menjadi pilihan bagi konsumen, dan mulai meninggalkan toko konvensional.

Tidak heran kondisi ini memberikan pengaruh yang cukup besar bagi pelaku usaha toko konvensional.

Imbasnya tak hanya menggerus omzet, tapi juga bikin penjual pakaian konvensional seperti halnya di Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), mengaku ‘stress’ menghadapi persaingan.

Kondisi ini dialami Rahma, salah satu pedagang pakaian di Pasar Atas Baturaja.

Ia mengaku stress gara-gara penjualan di tokonya tidak banyak pembeli.

Kondisi tersebut menurut dia, sudah berjalan kurang lebih 2 tahun belakangan.

Penjualan di tokonya sepi dikarenakan itu tadi, persaingan penjualan dengan marketplace serta penjual toko online lainnya.

Selain harga murah, kadang belanja online ada gratis ongkos kirim (ongkir). Konsumen tinggal pesan dan barangpun datang. Jadi untuk apalagi ke pasar.

“Kalau corona gak jadi masalah sebetulnya, masih banyak pembeli. Cuma karena penjual online sekarang ramai dan juga ada yang secara live berjualan di media sosial, dan penjualannya pun gratis ongkos kirim (ongkir), itulah yang bikin stres,” aku Rahma, Jumat (03/06/2022).

Sementara, dirinya sendiri dalam setahun justru lebih banyak mengeluarkan biaya. Seperti, untuk bayar sewa, hutang dan lainnya.

“Jadi bisa dibilang, tidak ada keuntungan. Karena tiap hari sepi pembeli,” seloroh dia seraya menambahkan tokonya buka dari jam 9 pagi sampai dengan jam 5 sore. (Liv)

Baca Juga :  Tak Mampu Lagi Bayar Gaji Karyawan, Mitra Ogan 'Angkat Tangan'

Komentar