Kembali ke soal bangunan Kampus B tersebut, darimana sumber dananya? Dituturkan Liswan, bahwa pembangunan tahap awal ini dilakukan secara swadaya murni.
Arti kata, berasal dari sumbangan internal Kemenag OKU. Lalu ada pula infaq dari berbagai kalangan masyarakat OKU yang bersifat tidak mengikat.
“Kalau ada yang mau berinfaq Alhamdulilah. Kalau tidak, ya tolong doa untuk kelancaran pembangunan ini demi memberikan kesempatan pendidikan keagamaan di daerah Ulu,” ujar kata Liswan, yang masuk dalam panitia pembangunan Kampus B tersebut.
Apakah ada bantuan dari Kemenag pusat? Nah, menurut Liswan, program ini baru akan direncanakan Kemenag tahun depan (2024-2025).
Sembari menunggu program itulah, maka tahap awal ini pihaknya berjibaku membangun Kampus B secara swadaya.
“Kita ingin memberikan kepercayaan kepada penghibah tanah. Kalau memang sekolah ini terbukti terbangun, penghibah akan menambah hibah tanahnya di pinggir Jalinsum (Dusun III) Desa Pengaringan. Yang pasti sejauh ini progres pembangunannya masih terus jalan. Dan kita masih membuka dompet donasi,” demikian Liswan. (win)
Komentar