Kasat Reskrim menjelaskan, usai kejadian, Erwanto mengalami luka cukup parah dan harus menjalani operasi di RSUD Martapura. Namun, keluarganya tidak memiliki biaya.
“Saya koordinasi dengan pihak RSUD Martapura, sehingga mereka bersedia melakukan operasi terhadap Erwanto. Dia ini tidak ada BPJS dan juga tidak memiliki identitas diri. Jadi demi kemanusian, dia akan dioperasi, tapi malah kabur,” jelasnya.
Sebelumnya, Direktur RSUD Martapura, dr Deddy Damhudi, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp dan sambungan seluler, membenarkan adanya pasien yang kabur tersebut.
“Iya, benar. Subuh tadi ada pasien atas nama Abdulrahman als Erwanto als Er. Dia kabur dari ruang zal bedah,” kata dr Deddy.
Menurutnya, saat masuk dan dirawat di RSUD Martapura, Erwanto, mendapat penjagaan dari dua anggota polisi, dan dengan tangan terborgol.
“Pasien ini harus dioperasi, tapi kata keluarganya tidak punya biaya. Rencananya, kami bantu operasi dari RS karena kemanusiaan walau tak mampu biaya,” ujarnya.
Direktur RSUD Martapura juga menjelaskan, bahwa kejadian pasien kabur tersebut telah diketahui oleh pihak Polres OKU Timur.(zone)
Komentar