HARIANRAKYAT.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) melalui Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) setempat, berupaya menggali potensi wajib pajak untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di tengah pendemi Covid 19.
Salah satunya, peningkatan itu perlu penggalian dari sektor pajak hotel, restoran, hiburan dan parkir.
Hal tersebut diungkap Kepala Dispenda Kabupaten OKU Dharmawan Irianto S.Sos MM melalui Kabid Pendapatan Saiful SH. Jumat (17/9/21).
“Secara umum, pandemi ini tidak mempengaruhi PAD OKU. Akan tetapi sektor pajak khususnya pajak restoran, hotel, hiburan dan parkir mengalami penurunan 20 hingga 30 persen,” kata Saiful.
Meski ada penurunan pendapatan, namun sektor ini yang didominasi oleh Flat Tax System (Penetapan pajak rata disesuaikan dengan kemampuan dan pendapatan wajib pajak), masih mampu menutupi penurunan pendapatan.
Hanya saja bagi wajib pajak yang ditetapkan berdasarkan jumlah pengunjung cukup kesulitan dikarenakan adanya dampak dari Pandemi Covid 19.
“Tapi ada juga wajib pajak sistem flat yang tutup usaha lantaran tak mampu menahan kuatnya gerusan ekonomi di masa Pandemi Covid 19,” tuturnya.
Lebih lanjut dikatakannya, upaya pihaknya dalam menutupi dan meningkatkan PAD dari sektor pajak, ini dengan mengoptimalkan potensi baru. Dengan begitu diharapkan PAD OKU di sektor pajak daerah mampu menggantikan pendapatan yang hilang di masa Pandemi Covid 19.
“Kami berupaya melakukan pendataan untuk terus menggali potensi baru guna meningkatkan PAD dari sektor pajak pendapatan daerah. Istilahnya patah tumbuh hilang tumbuh berganti,” ucapnya.
Secara terpisah, Joni selaku owner RM Aneka Rasa mengungkapkan bahwa di masa Pandemi Covid 19 pihaknya mengalami penurunan omzet sehingga harus mampu bertahan dari gerusan ekonomi yang menerpa.
“Semua serba sulit, omzet kami jauh menurun. Kami bersyukur masih bisa bertahan di era sekarang ini telebih di tahun awal masa Pandemi Covid 19, tapi sekarang secara bertahap mulai kembali normal. Kami berharap agar Pandemi ini segera berakhir dan ekonomi kembali normal,” pungkasnya. (Rul)
Komentar