Menurut Nopran, setelah keluar statemen dari Nadif yang malah menyudutkan itu, pihaknya sudah mendatanginya baik-baik untuk musyawarah. Tapi mereka tetap keukeh dengan statemen tersebut.
Dampaknya, tentu ini tak hanya merugikan nama aliansi BEM saja. Tapi terkhusus BEM Unmaha yang menjadi tuan rumah dalam rapat konsolidasi aliansi BEM se OKU tersebut.
Lebih-lebih ada kata-kata pembohong publik yang ia (Nadif) lontarkan. Bahkan menyebut rencana aksi tersebut adalah kebohongan.
“Kami tegaskan bahwasanya belum terlaksananya aksi itu, bukan karena kebohongan. Tapi karena 3 faktor, yaitu keselamatan, akomodasi, transportasi. Kami dak mau ada perdebatan dengan mereka (Nadif dkk). Hanya kami merasa dak enak saja, karena mereka ada di dalam rapat,” demikian Nopran.
Senada disampaikan Ketua Mahasiswa (Kema) STIKES Al-Ma’arif, Naufal Afif Priang. Dan ia menyayangkan pernyataan Nadif, yang seolah lempar batu sembunyi tangan.
“Saya sebagai saksi, bahwasanya dalam forum konsolidasi tersebut, BEM lainnya juga menyepakati untuk aksi tersebut. Sebagaimana juga dengan tanggapan Presma Unbara yang menyatakan sikap, siap untuk ikut aksi untuk isu nasional maupun isu daerah dimana pun itu,” tandas Naufal. (win)
Komentar