“Padahal pekerjaan yang dituding mereka itu sudah kami lakukan. Dan itu sudah sesuai semua. RAB-nya dari TA. Sudah diverifikasi, dimonitoring oleh Kecamatan. Bahkan sudah diaudit oleh Inspektorat. Dan kata orang Inspektorat hasilnya bagus,” beber Suprapto.
Makanya, lanjut Suprapto, persoalan-persoalan macam ini membuat pihaknya menjadi terganggu dalam membangun desa.
Senada diakui Johan Safari, Kades Markisa. Ia juga merasa resah atas ulah oknum LSM yang mencari-cari kesalahan. Johan juga mendapat surat yang sama, seperti yang diterima Kades Air Wal.
“Mereka menduga, pekerjaan cor beton dan sumur bor yang telah kami lakukan ini tidak efektif. Tidak sesuai dengan dananya. Padahal faktanya tidak demikian. Karena pekerjaan itu sudah diverifikasi TA, oleh kecamatan, inspektorat . Dan kalau ada temuan, kami siap kembalikan,” cetusnya.
Terus terang, aku Johan, atas tudingan itu dirinya merasa difitnah. Oleh karena itu, pihaknya bersama Kades Air Wal dan Kades lainnya yang ada di Kabupaten OKU, dalam waktu dekat akan melakukan unjuk rasa damai terkait maraknya aksi oknum LSM yang meresahkan macam ini.
Komentar