“Ini yang menjadi permasalahan sekarang. Seharusnya tidak perlu lagi tangga kedua. Seharusnya langsung saja ditunjuk Pj siapapun itu yang ditunjuk. Kenapa harus kembali menunjuk jabatan Plh. Hal ini tidak mencairkan suasana malah memperkeruh suasana. Seolah-olah kekosongan pemimpin di OKU ini ada unsur kesengajaan oleh pihak Provinsi,” kata Yopi, Rabu malam (9/3/22).
Secara pribadi dirinya sangat kecewa dengan keputusan Gubernur Sumsel dengan kembali menunjuk jabatan Plh. Menurutnya orang yang ditunjuk sudah tepat, namun jabatan Plh-nya lah yang membuat dirinya kecewa.
“Apa bedanya dengan Pak Edward Candra. Kenapa tidak Edward Candra saja yang tetap ditunjuk sebagai Plh. Saya menilai memang kita OKU ini diprank. Perlu dipertanyakan lagi, sejauh mana niat Gubernur Sumsel terkait penunjukan Pj Bupati, apakah benar sudah diusulkan atau jangan-jangan sampai hari ini tidak ada niat untuk mengusulkan Pj ke Mendagri. OKU ini ibarat sakit, sudah stadium 4,” katanya.
Kalau pemimpin yang tersentuh, sambung Yopi, harusnya dengan adanya aksi demonstrasi yang kerap terjadi di OKU menjadi bahan acuan dirinya (Gubernur,Red) untuk mengusulkan Pj Bupati OKU.
Komentar