HARIANRAKYAT.CO.ID – Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Hairan SH, berdiskusi dengan PT. QIS Indonesia Sejahtera (QComm) yang sedang melakukan studi independen dari SKK Migas secara virtual di ruang rapat Wakil Bupati Tanjab Barat, Jumat (26/11/21).
Dalam diskusi yang didampingi Kepala Bappeda Ir. H. Firdaus Khatab, MM dan Kabag SDA Suparti, Hairan mengatakan bahwa sebagai salah satu daerah penghasil Migas, Pemkab Tanjab Barat meminta adanya transparansi serta insentif khusus bagi daerah penghasil Migas dari SKK Migas.
“Dari 200 lebih titik sumur yang produktif berapa? yang tidak menghasilkan berapa? hasilnya berapa sebulan? yang distok berapa? data detail itu yang sampai sekarang kami tidak ada,” sentil Wabup saat diskusi.
Jika hal tersebut tidak transparan, menurut Hairan, daerah penghasil Migas seperti Tanjab Barat tidak ada bedanya dengan daerah yang tidak menghasilkan Migas.
“Terus apa untungnya kami sebagai penghasil Migas jika kami tidak menikmati hasilnya, jangan sampai seperti pepatah bagaikan ayam mati di lumbung padi berlaku untuk Tanjab Barat,” celutuknya.
Komentar