HARIANRAKYAT.CO.ID – Wakil Ketua DPRD Ogan Komering Ulu (OKU), Yudi Purna Nugraha (YPN), menjadi salah satu tokoh atau aktivis berpengaruh di Sumatera Selatan (Sumsel).
Bahkan, nama pria jebolan Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya (FH Unsri) tersebut bersanding dengan nama para Penjabat (Pj) Kepala Daerah (Bupati/ Walikota) di Bumi Sriwijaya.
Ya. YPN menjadi salah satu penerima penghargaan dalam kegiatan Rembuk Aktivis Sumsel Tahun 2023 yang digelar di Hotel The Zuri Palembang, Minggu (3/12/23) malam.
Diketahui, ada enam (6) Pj Bupati/ Walikota yang menerima penghargaan pada Rembuk Aktivis Sumsel tersebut. Termasuk Pj Gubernur Sumsel, H Agus Fatoni.
Diluar itu, ada nama Yudi Purna Nugraha bersama tiga aktivis lainnya yakni Bursah Sarnubi, Rudianto Pangaribuan dan Firdaus Hasbullah.
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni, dan diterima Orniando Ando selaku perwakilan YPN.
Kegiatan tersebut dihadiri ratusan perwakilan aktivis dari seluruh daerah di Sumsel dan Nasional, yang mumpuni, kredibel dan berintegritas.
Juga melibatkan seluruh elemen organisasi masyarakat, organisasi kepemudaan, kalangan mahasiswa, media online, LSM dan lembaga non pemerintah dari berbagai daerah di Sumsel.
Ketua Panpel Rembuk Aktivis Sumsel, M Sanusi AS, menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung acara tersebut.
Dia menggarisbawahi bahwa dalam rembuk ini, fokus utamanya adalah kemajuan masyarakat Sumatra Selatan.
Ditegaskannya pula, tidak ada unsur politik dalam acara ini. Semuanya murni untuk memajukan daerah.
Dengan kehadiran berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, Rembuk Aktivis Sumsel tahun 2023 menjadi momentum penting untuk menggandeng kolaborasi antara aktivis dan pemerintah dalam membangun Sumsel yang lebih baik.
Sementara itu, Orniando Ando, yang mewakili YPN, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas penghargaan yang diberikan oleh Rembuk Aktivis Sumsel.
“Penghargaan ini kembali menjadi trigger (pemicu) Bung Yudi untuk pengabdiannya kepada masyarakat OKU, dalam memberikan pelayanan dan menjaga amanah yang telah diberikan. Sekaligus meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan Pemda setempat,” ucap Ando.
Di akhir pernyataannya, Ando lantas mengutip puisi dari Wiji Thukul.. “Bila rakyat tidak berani mengeluh Itu artinya sudah gawat. Dan bila omongan penguasa tidak boleh dibantah, Kebenaran pasti terancam…” (win)
Komentar